FAQ : Kapan Yesus menyatakan diri sebagai Allah?
Salah satu keberatan yang paling sering diberikan kepada Kristen adalah tentang keIlahian Yesus, mereka bilang kalau Yesus tidak pernah berkata “Aku adalah Allah, sembahlah Aku”, sehingga Dia bukan Allah. Argumen ini sebenarnya lemah banget, apakah status seseorang hanya ditentukan oleh satu kalimat saja? sejauh ini saya belum pernah loh bilang pada orang tua saya “pa, ma, aku ini anakmu”; apakah dengan begitu saya bukan anak mereka?. Kalau seorang presiden ga mengatakan “aku adalah presiden, hormati aku”, apakah dia bukan presiden dan orang-orang ga perlu menghormatinya? tentu saja tidak. Status atau identitas seseorang dapat dinyatakan dalam banyak hal, diantaranya lewat wewenang, perkataan yang menggambarkan identitasnya, gelar yang melekat pada dirinya dan lewat tindakan dan bukan hanya dengan satu kalimat saja.
Contoh nih, kita bisa mengidentifikasi seorang presiden Indonesia kalau dia menjadi inspektur upacara kenegaraan dan naik mobil RI 1 (wewenang), berkata “saya akan mengeluarkan Perpres” (perkataan yang menggambarkan identitasnya), bergelar “Pramuka Utama” di lingkungan gerakan Pramuka (gelar) dan juga kalau dia memberikan grasi kepada narapidana (tindakan).
Yang Alkitab nyatakan tentang Yesus Kristus juga begitu. Yesus ga pernah mengatakan kalimat “Aku adalah Allah, sembahlah Aku”, tapi kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah Allah melalui banyak hal selain dari satu kalimat itu. Pastikan kamu juga buka Alkitab untuk cek lampiran-lampiran ayatnya ya:
1. Wewenang
Manusia banyak berbuat salah, kepada sesama manusia maupun kepada makhluk lainnya. Tapi di atas semuanya itu, manusia paling bersalah, berdosa dan berontak adalah kepada Allah. Sebagai Pencipta yang berkuasa atas semua ciptaanNya, hanya Allah yang bisa memberikan pengampunan dan mengubah status seorang manusia dari orang yang bersalah jadi orang yang diampuni. Yesus Kristus berkali-kali mengatakan hal ini, di Kapernaum (Mark 2:5), di rumah orang Farisi (Luk 7:48) dan juga di Bait Allah (Yoh 8:11). Itulah mengapa Yesus bertanya pada pengikutNya, “Manakah lebih mudah, mengatakan : Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan : Bangunlah dan berjalanlah?”, karena wewenang untuk mengampuni dosa cuma dimiliki oleh Allah, dan dengan demikian Yesus menyatakan bahwa diriNya adalah Allah.
2. Perkataan yang menggambarkan identitasNya
Yesus berkata pada orang-orang Yahudi “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Yoh 8:58). Dan coba tebak gimana respon mereka? mereka marah banget dan ingin melempari Yesus dengan batu. Kalau dengan kalimat itu Yesus ga bermaksud mengatakan diriNya Allah, mengapa orang-orang Yahudi marah?. Yup, dengan menyatakan diriNya udah ada sebelum Abraham (leluhur mereka) ada padahal umur Yesus di bumi baru sekitar 30 tahun, Yesus sedang mengatakan bahwa keberadaan diriNya kekal. Di dunia ini tidak ada yang kekal, kecuali Allah sendiri yang keberadaanNya jauh melampaui dimensi ruang dan waktu. Dengan demikian, Yesus menyatakan bahwa diriNya adalah Allah. Di lain waktu, Yesus juga berkata bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan itu adalah sebuah ucapan yang menyamakan diriNya dengan Allah (Yoh 5:18).
3. Gelar
Ada beberapa sebutan yang Yesus pakai untuk menyebut diriNya sendiri, salah satunya adalah Anak Manusia (Mat 26:64). Orang-orang Yahudi di abad pertama sangat mengenal sebutan “Anak Manusia” karena mereka percaya pada nubuatan Daniel (Daniel 7:13–14) bahwa seorang Mesias akan datang dengan segala kekuasaan dan kemuliaan untuk menyatakan kerajaan Allah. Di ayat sebelumnya (Mat 26:53), Yesus juga mengulang bahwa Ia adalah “Anak Allah”, yang artinya Ia sama hakekatnya dengan Allah. Dengan begitu kita tahu kalau Yesus Kristus bukanlah manusia yang dijadikan Allah oleh pengikutNya, tapi Dia adalah Allah yang mengambil rupa manusia untuk sebuah misi yang agung (Filipi 2:7).
4. Tindakan
Yesus berkali-kali menerima penyembahan dari para pengikutNya (Markus 5:6, Yoh 9:38, Yoh 20:28–29, Luk 24:52). Kalau Yesus cuma manusia atau ciptaan, Ia tentu akan menolak penyembahan itu dan mungkin berkata “Aku bukan Allah, jangan sembah Aku”, tapi Dia ga pernah mengatakan hal itu. Ga ada satu manusia pun yang berhak dan layak menerima penyembahan, dengan begitu kita tahu kalau Yesus Kristus adalah Allah.
Penjelasan di atas belum termasuk berbagai mujizat dan keajaiban yang Yesus Kristus lakukan : menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati dan memerintah elemen-elemen alam hanya dengan sepatah kata saja. Bukan cuma melakukan mujizat buat orang lain, fakta kematian dan kebangkitanNya yang udah Dia katakan sendiri jauh-jauh hari (Luk 9:22) menjadi pernyataan yang ga bisa dipungkiri bahwa Yesus Kristus adalah Allah.
Soli Deo Gloria!
(ty)